Sabtu, 10 Januari 2009


PROPERTY IS LIKE ROCK

Read More......

Kamis, 08 Januari 2009

PROPERTI ANGUNAN YANG BAIK untuk MEM-BACK UP BISNIS LAINNYA (bagian 3)

PROPERTI ANGUNAN YANG BAIK untuk MEM-BACK UP BISNIS LAINNYA (bagian 3)

Mbah Purdi E. Chandra, pengusaha pendidikann Indonesia sekaligus pemain di bisnisw Properti, memberikan saran dalam sebuah seminar di Jakarta. Jika Anda memiliki property sebisa mungkin jangan dijual. Tentu saja, kecuali jika kita berbisnis jual-beli Properti. Pasalnya, property yang kita miliki bisa kita gunakan untuk membiayai bisnis lain sekaligus mem-back up kerugian dalam bisnis yang sedang dijalankan.
Sebagai contoh. Purdi pertama membeli sebuah gedung seharga 4.5 miliiar rupiah di Yogyakarta. Selanjutnya dia menggunakan rumah tersebut untuk membuka usaha supermarket dengan investasi sebesar 3 milliar rupiah. Satu tahun berselang, usaha supermarketnya bangkrut dan ditutup. Aduh rugi dong?
Benar secara akuntansi, Purdi mengalami kerugian sebesar 3 miliar rupiah,namun nilai gedung yang dia beli setahun sebelumnya sudah naik sebesar 15 miliar rupiah saat dilego. Kesimpulanya kerugian usaha ter-cover oleh kenaikan harga property. Dengan begitu secara bisnis, dia tidak mengalami kerugian.
Lebih lanjut, bos primagama ini menjelaskan bahwa property yang kita miliki juga bisa dimanfaatkan untuk modal usaha, bahkan dapat diambil uangnya setiap tahun.Wah, tentu sangat asyik, bukan? Bagini ceritanya….
Saat masih merintis usahanya.Purdi membeli rumah dengan luas tanah 400 m2 dengan luas bangunan 180 m2 seharga 67 juta rupiah. Untuk membiayai pembelian ini, dia mendapat KPR dari Bank Papan sebesar 50 juta rupiah.
Tahun berikutnya, dia mengagunkan rumah tersebut ke Bank BTN. Dia katakana bahwa dia membutuhkan modal untuk mengembangkan Primagama dan masih punya hutang di Bank Papan dengan agunan rumah. Dia meminta petugas bank untuk melakukan penilaian jika rumah tersebut diagunkan ke Bank BTN. Maksudnya, dia ingin mengetahui besaran kredit yang ia dapatkan dari Bank BTN. Setelah dilakukan penilaian, ternyata Bank BTN berani mengucurkan kredit sebesar 150 juta rupiah.
Dengan uang 150 juta rupiah dari bank BTN tersebut. Purdi melunasi sisa cicilan hutang di bank Papan dan sisanya digunakan sebagai modal untuk membuka cabang Primagama.
Tahun berikutnya, dengan metode yang sama, Purdi mengambil pinjaman dari Bank Exim sebesar 250 juta rupiah. Dengan uang sisa itu. Dia mengembalikan pinjaman bank BTN dan menggunakan sisanya untuk membuka cabang Primagama. Selanjutnya, Bank BRI memberikan pinjaman sebesar 350 juta rupiah dan terakhir bank BNI mengucurkan kredit sebesar 600 juta rupiah
Sekarang setelah 14 tahun berselang, harga rumah Purdi senilai 67 juta rupiah dengan luas 180 m2 sudah menjadi 1 milliar rupiah dan mengalami renovasi sehingga luas bangunannya menjadi 350 m2. Dasyat bukan?
Kata orang “Itu kan namanya gali lubang tutup lubang?” Menanggapi pernyataan seperti itu, dengan santai orang nomor satu di Primagama ini mengatakan”oo tidak. Saya tidak gali lubang Namun, saya justru memperbesar lubangnya. Lubang yang kecil bisa membuat orang terjatuh. Namun, lubang yang besar bisa saya pakai untuk membuat kolam renang sehingga justru bermanfaat. Wah….wah…Bravo Mbah Purdi.. Anda tertarik….ikutan bisnis properti?

Read More......

TREN-NYA LAMBAT DAN MUDAH DIBACA (bagian 2)


TREN-NYA LAMBAT DAN MUDAH DIBACA (bagian 2)

Nah dibagian pertama saya telah menjelaskan keuntungan berbisnis properti dari segi appresiasi dari nilai tanah (karena sifatnya terbatas dan tidak bergerak/immobility), lanjuttt yaaahh mari kita liat dari segi fluktuasi dan nilai tambah dari pengembanganya
Secara makro, nilai property memang cenderung meningkat. Namun, bukan berarti tidak turun. Pada kondisi tertentu, nilai property Ini bisa turun. Salah beli, harga property Anda bisa jatuh. Hati-hati Seperti industri lain, industri property juga mengalami fluktuasi. Namun tak perlu risau. Secara mikro jika kita bisa mendapatkan lokasi yang baik maka harga akan tetap naik. Dalam kasus ini, kesalahan dalam menentukan harga beli masih bisa dimaafkan, terlebih diwilayah kota besar di Indonesia yang terus berkembang, baik jumlah penduduk maupun kegiatan ekonominya.
Sejak tahun 1997 hingga 2007 harga property di Singapura mengalami penurunan bahkan hingga 40%. Namun, penurunannya terjadi dengan sangat lambat hingga 10 tahun. Kini, nilai property disana sudah mulai naik kembali secara berlahan akibat adanya pembangunan kasino besar-besaran.
Nah, coba bandingkan dengan ivestasi dibidang saham atau valas, Selain perlu ketrampilan, kekutan jantung kita setiap saat diuji karena fluktuasi yang sangat cepat. Puluhan hingga ratusan persen bisa bergerak dalam hitungan menit saja, bukan main ya setiap saat kita sport jantung hehehe…pengalaman pribadi neh... Sementara tren investasi dibidang property berjalan lambat dan mudah dibaca. Jadi, relative aman dan bisa dikerjakan sambil ongkang-ongkang kaki.

Read More......

PROSPEK CERAH DI BISNIS PROPERTI (bagian 1)

PROSPEK CERAH DI BISNIS PROPERTI (bagian 1)

Jika saya mengajak Anda untuk terjun di dunia property, mungkin Anda akan bertanya “Mengapa harus memilih bisnis property? Masih banyak bisnis lain yang lebih mudah dan cepat menghasilkan uang”.
Benar, banyak usaha bisnis yang mudah, murah, cepat menghasilkan, dan resikopun sedikit. Namun, ibarat menggali sebuah sumur,Anda akan mendapatkan banyak air dan tanah galian jika menggali lebih dalam. Setiap tingkat usaha yang Anda upayakan akan menghasilkan keuntungan dengan usaha tersebut.
Nah mengapa memilih bisnis property? Saya akan menjelaskan prospek bagus pada usaha property ini

NILAI CENDERUNG NAIK

Berbeda dengan komoditas lain, memiliki karakteristik tersendiri. Hal ini terjadi karena property berkaitan erat dengan satu hal, yaitu tanah. Tanah sudah sejak dulu dan tidak dapt diproduksi. Semakin lama,luas tanah yang kita pijak ini bukanya semakin luas,justru terasa semakin sempit, jika dulu kita masih mudah menemui hamparan sawah – ladang yang begitu luas dan lapang, kini rumah bermunculan dimana-mana bagaikan jamur disiram hujan..(puitis yah…kadang-kadang). Tanah terasa semakin sempit dan mahal. Keadaan seperti ini banyak terjadi diseputar kota-kota besar di Negara berkembang.
Ledakan jumlah penduduk terus mendorong dibangunnya rumah-rumah baru. Lahan sawah-ladang pun banyak beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dan perkantoran. Akibatnya, nilai jual tanah menjadi naik.
Bagaimana nilai property dinegara maju yang jumlah penduduknya relative tetap? Kita ambil contoh di Singapura. Sejak merdeka sampai sekarang, jumlah penduduk Negara ini relative tetap. Namun, nilai property tetap naik. Hal ini disebabkan kegiatan perdagangan dan industri disana maju pesat.

Sementara di Indonesia, kebutuhan lahan akan terus meningkat karena dua hal sekaligus. Yaitu peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan kegiatan perekonomian. Dengan alasan-alasan tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa nilai property secara makro di negeri kita akan cenderung meningkat setiap tahun. Eit, tunggu dulu! Jangan buru-buru Mengapa? Hal ini disebabkan nilai property secara mikro bisa juga jatuh oleh berbagai sebab. Penjelasan lebih gamblang akan saya uraikan pada posting selanjutnya

Read More......

Kamis, 18 Desember 2008

How to Make $5.600 Extra Cash From AMAZON



Bagaimana Seorang Pemuda Cacat Berumur 20
Tahun YAng Duduk Di kursi Roda & Tidak Bisa
Bahasa Inggris Secara Diam Diam MENGHASILKAN US$5,600"?

pesan sekarang juga

Read More......

Jumat, 12 Desember 2008


Pajak-Pajak Property

perihal pajak-pajak yang umum berlaku dalam jual beli properti. berikut ini saya sarikan dari beberapa sumber, semoga berguna.
1. BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
merupakan bea/pajak yang dikenakan terhadap semua transaksi properti, baik properti baru ataupun properti lama yang dibeli dari pengembang atau perorangan. Besarnya 5% dari nilai transaksi atau NJOP (mana yang tertinggi) setelah dikurangi dengan NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak). Nilai NJOPTKP ini berbeda-beda untuk setiap daerah/kota.

2. PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
yaitu pajak yang hanya dikenakan satu kali saat membeli properti baru baik dari pengembang maupun perorangan. Besarnya 10% dari nilai transaksi. Adapun nilai properti yang dipungut PPN adalah properti yang bernilai 36 juta keatas.

3. PPh (Pajak Penghasilan)
adalah pajak yang dikenakan kepada penjual perorangan. Besarnya 5% dari nilai total transaksi atau NJOP (mana yg tertinggi). Pengecualian untuk properti dengan nilai dibawah 60 juta. Khusus untuk pengembang/developer pajak ini dibayarkan melalui PPh tahunan.

4. BBN (Bea Balik Nama)
merupakan bea yang dikenakan saat proses balik nama sertifikat properti yang ditransaksikan dari penjual ke pembeli. Besarnya biaya BBN berbeda-beda di setiap daerah, namun rata-rata besarnya adalah 2% dari nilai transaksi/NJOP (mana yg tertinggi).

5. PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah)
hanya dikenakan untuk properti yang dibeli dari pengembang dan memenuhi kriteria sebagai barang mewah. Properti yang masuk kategori ini adalah yang luas bangunannya lebih dari 150m2 atau harga jual bangunannya lebih dari 4 juta/m2. Tarif PPnBM adalah sebesar 20% dari harga jual dibayarkan saat transaksi. sebagai catatan PPnBM tidak berlaku untuk transaksi antar-perorangan.

6. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)
merupakan pajak atas bumi dan bangunan yang dipungut setiap tahun dan dikenakan kepada semua wajib pajak (pemilik properti). Tagihannya biasanya muncul setiap bulan Maret melalui aparat pemda dalam bentu SPPT (surat pemberitahuan pajak terhutang). Adapun pembayarannya harus dilakukan paling lambat 6 bulan setelah SPPT terbit yang bisa dilakukan ke KPP terdekat atau ke bank-bank persepsi yang ditunjuk. Bila telat bayar PBB biasanya dikenakan denda sebesar 2% per bulan hingga maksimal 24 bulan.

Diposkan oleh Citarum Abdurrohman Group (CAG

Read More......

Senin, 08 Desember 2008

"Jangan pernah menunggu mempunyai uang dulu untuk membeli rumah. Belilah rumah dan tunggu sampai harga naik dan nikmati uangnya"

Property Seperti Apa Yang Anda Cari ??????

Jika Anda sekarang membaca koran, pasti akan menemukan ratusan iklan rumah dijual. Lalu apakan Anda akan membeli semua yang ada di iklan tersebut ??? Jawabannya tidak semua rumah yang dijual itu menguntungkan Anda. Lalu rumah apa yang akan Anda cari ???

Properti yang Anda cari adalah rumah yang harganya dibawah harga pasar dan memiliki cash flow yang bisa menutupi angsuran bank (optimal). Mengapa harus rumah yang memiliki cash flow ??? Karena untuk mendapatkan rumah yang manguntungkan, Anda harus menggunakan faktor pengungkit yaitu Bank sebagai alat Bantu untuk mendapatkan rumah idaman tersebut tanpa keluar biaya, bahkan DP (down payement).

Dengan menggunakan Bank maka Anda tidak harus membayar sekaligus seluruh harga yang ditawarkan penjual kepada Anda, sehingga Anda bisa membeli rumah walaupun Anda tidak memiliki uang sebanyak nilai yang ditawarkan. Konsekuensinya Anda memiliki kewajiban untuk membayar angsuran tiap bulan ke Bank

Namun jangan khawatir dengan Utang Anda, Jika Property yang Anda miliki dalam keadaan tersewa maka tiap bulannya yang membayar angsuran ke Bank adalah hasil dari sewa, sehingga jalan untuk menuju mendapatkan Rumah Yang Gratis akan terwujud dengan mudahnya.

Baca selengkapnya

Read More......